14 July 2010

Tenang,, saya belum mudik sekarang kok. Lebaran aja masih dua bulan lagi. Tapi ribetnya udah mulai kerasa dari sekarang. Mulai dari cari tiket pesawat yang murah, mikirin oleh2 apa yang akan dibawa ke kampung halaman, lalu oleh-oleh apa dari kampung halaman yang akan saya bawa ke Jakarta, mikirin angpaountuk keponakan dan sepupu-sepupu yang masih kecil-kecil, dan pastinya gong nya adalah mikirin BIAYA yang harus saya keluarkan untuk itu semua. Hfff,,,,tarik nafas panjang deh untuk yang satu itu.

Dari kemarin ditengah kesibukan kerja (sok sibuk si sebenernya, mwahahhaha), saya nyempetin buat nyari-nyari tiket pesawat yang murah. Murah disini menurut saya adalah dikisaran 400 hingga 500 ribuan, tapi ternyata harga yang segitu sudah gak ada. Semua penerbangan harganya udah di atas 600, ya sudahlah akhirnya dari pada semakin bertambah mahal saya beli aja tiket dari batavia air seharga 700 ribu sekian (untuk perginya saja, untuk balik ke Jakartanya saya belum dapet :p). Yang penting bisa mudik, dan merasakan hangatnya lebaran bersama keluarga :)

Masalah gak selesai sampai disitu, untuk urusan mudik seperti ini, yang penting dipikirin juga adalah oleh-oleh. Saya udah mulai nge-list mau bawa apa aja untuk saudara-saudara. Sebenernya sih saya agak-agak malas mikirin yang namanya oleh-oleh seperti ini. RIBET!! Bisa pulang dengan selamat aja saya udah bersyukur. Setelah nge-list, pastinya nanti saya akan mulai nyicil beli oleh-oleh tersebut. Kalau sudah begini, pastinya saya akan segera mulai hunting. Kegiatan mudik seperti ini, sudah menjadi ritual tahunan saya sejak 6 tahun yang lalu. Selalu ada ribetnya, pusingnya, dan capeknya. Tapi, semua itu terbayar ketika bisa kembali berkumpul bersama keluarga, bisa kembali menghirup udara kampung halaman, dan bisa ketemu dengan teman-teman lama, mulai dari teman semasa kecil sampai teman semasa SMA. Ahhh, sayajadi tidak sabar menanti saat itu datang :D



4

22 June 2010

Setelah bosan dengan tampilan yang lama, kini blog saya hadir dengan wajah baru :D
Walaupun kualitas tulisan yang ada di blog ini belum ada peningkatan, heheheh. Tapi paling tidak dengan tampilan baru ini semoga bisa membuat saya jadi rajin menulis lagi.

Sebenernya gak sengaja juga untuk merubah tampilan blog ini. Iseng-iseng setelah selesai ngerapihin blog punya temen, kok saya malah kepikiran untuk ngerubah tampilan blog saya juga. Akhirnya setelah cari-cari templates yang cocok, pilihan saya jatuh pada templates yang ini. Yaaaa,,walaupun masih ada keinginan untuk merubah lagi, karena shout box nya agak gak pas aja.

Oh ya,,, ngomong-ngomong saya kangen juga mampir-mapir lagi ke blog-blog yg dulu sering saya kunjungi, maklum di kantor yang baru akses internet sedikit di batasi untuk keperluan yang penting-penting aja, kecuali kalau mau nyuri-nyuri :p, sehingga saya pun jadi jarang berkunjung lagi. Pdahal, harus diakui saya kangen 'jalan-jalan' ke blog temen-temen, seperti mbak retrira , mbak felicity , cipu , teppy , dan masih banyak lagi yang gak bisa saya sebut satu-satu. Jujur kadang hanya dengan membaca tulisan-tulisan mereka bisa sedikit mengurangi stress karena pekerjaan :D. Gak percaya?? coba aja berkunjung ke blog mereka :)


7

25 April 2010

Sudah lama sebenarnya saya ingin menulis tentang ini, tapi karena begitu banyak yang ingin saya tulis, saya jadi bingung harus memulainya dari mana, dan yang terjadi kemudian akhirnya saya gak jadi nulis, numpuk lagi di kepala, gituuuuu terus selama beberapa kali. Tapi enggak untuk kali ini, saya sudah niatin untuk nulis.

Sebelum saya lebih jauh, coba lihat gambar di bawah ini :




Saya yakin kalian tidak asing dengan dia, wajahnya sering nongol di layar kaca. Ya, dia adalah PANDJI PRAGIWAKSONO, atau yang kebanyakan orang tahu bahwa dia adalah Pandji si presenter Kena Deh. Awalnya saya tidak begitu banyak tahu tentang sosok Pandji, yang saya tahu dia adalah seorang presenter acara Kena Deh, lalu Hole In The Wall. Sampai akhirnya saya tahu bahwa dia juga seorang penyiar radio di Hard Rock. Saya tahunya juga setelah saya pindah ke Jakarta 2008 yang lalu.

Bermula dari iseng-iseng mendengarkan Hard Rock, setelah tidak lagi menjadi pendengar Prambors (untuk yang ini ceritanya saya tulis di bagian lain blog ini), saya malah jadi 'jatuh cinta' dengan program yang dibawakan Pandji dan Steny (Steny Agustaf-red), dan dari situ juga saya tahu bahwa Pandji adalah seorang blogger, yang aktif menuliskan pemikiran-pemikirannya. (silakan baca di http://pandji.com)

Hampir setiap postingan yang di publish Pandji menginspirasi saya, membuka mata saya lebih lebar, dan menambah wawasan saya lebih luas. Jujur, saya belum pernah mengagumi seseorang seperti saya mengagumi dia. Dari situ saya mulai rajin mampir ke blog nya, mulai mencoba untuk mencari tahu lebih banyak tentang sosok Pandji. Saya memang hanya silent reader, karena saya hampir tidak pernah meninggalkan komentar di blognya. Setelah membaca blognya, dan jika saya rasa apa yang ditulisnya itu menginspirasi, maka saya tidak segan-segan untuk menyebarkan link blog Pandji ke teman-teman terdekat saya. Beberapa diantaranya bahkan tahu betul bahwa saya bisa dibilang nge-fans berat dengan Pandji, heheheh.

Saya tidak malu mengakui bahwa saya memang mengagumi sosok Pandji, tidak hanya karena dia seorang public figur, tapi lebih dari itu. Dia adalah seorang pemiikir, pengobar semangat, dan seseorang yang sangat cinta terhadap negaranya, INDONESIA. Dia adalah orang yang berhasil membuat saya tidak malu ketika mengucapkan INDONESIA, dan mengangkat tangan untuk INDONESIA. Dia adalah orang yang membuat saya yakin dari setiap tulisannya, setiap ucapannya, dan setiap perbuatannya bahwa INDONESIA adalah negara yang LUAR BIASA.
Tidak percaya? skeptis? pesimis? silakan baca setiap pemikiran dia di blognya. Saya yakin setelah kalian baca, kalian akan merasakan apa yang saya rasakan, kalau tidak, ya semoga suatu saat kalian bisa merasakannya.

Selain sebagai presenter dan penyiar radio, Pandji juga seorang rapper. Tidak percaya? saya punya album nya, dan saya suka lagu-lagu di setiap albumnya. Provokatif, penuh semangat, dan penuh inspirasi. Temukan sesuatu yang berbeda, tidak melulu soal cinta, tapi juga soal persatuan, semangat nasionalisme, olahraga, keluarga, dan kesederhanaan.

Menurut saya Pandji adalah sosok entertainer sejati. Kenapa saya bilang begitu? karena dari beberapa kali saya melihat nya manggung, ketika membawakan lagu-lagunya, dia selalu bisa membakar semangat yang menontonnya. Saya lihat sendiri ketika beberapa waktu yang lalu di acara Blood For Nation yang diselenggarakan oleh Yamaha, di Cempaka Mas. Ketika itu Pandji nge-rap selama sejam, dan disaksikan oleh orang-orang yang mungkin memang sengaja datang (seperti saya) maupun penonton yang gak sengaja melihat setelah berbelanja di ITC Cempaka Mas. Dari orang yang tadinya hanya sekedar liat, sampai akhirnya ikut terbawa suasana, dan bertahan sampai akhir acara. Bahkan ada mas-mas di samping saya berbisik ketemennya (dan saya gak sengaja denger) dia bilang bahwa ternyata lagunya Pandji enak ya, lalu temen disebelahnya nanya : Itu Pandji yang Kena Deh itu ya?. Saya hanya tersenyum mendengarnya, memang Kena Deh begitu melekat di diri Pandji, tapi bagi saya pribadi, seklai lagi, Pandji lebih dari sekedar presenter Kena Deh, yang memang membuat dia jadi lebih dikenal orang.

Okey balik lagi kenapa saya bilang Pandji adalah seorang entertainer sejati, adalah karena dia bisa memberikan humor-humor segar di sela-sela dia perform. Ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Pandji di sela-sela manggungnya dia, bukan hanya sekedar ucapan basa-basi agar supaya tercipta komunikasi antara sang penyanyi dan penonton, tapi lebih dari itu. Gak percaya? coba dateng sekali-kali kalau Pandji perform. Ucapan yang keluar dari bibir Pandji sering kali membuat penontonnya mengangguk-anggukan kepala tanda setuju (asumsi saya), karena biasanya apa yang diucapkannya merupakan bridging sebelum dia masuk ke lagu selanjutnya. Contoh sebelum menyanyikan lagunya yang berjudul KAMI TIDAK TAKUT, biasanya Pandji akan mulai dengan berbicara masalah terorisme di Indonesia, baru setelah itu dia masuk ke lagunya. Atau contoh lain sebelum dia bawain lagu HARUS BERSATU, maka dia akan mulai dengan bicarain potret sepakbola di tanah air. Begitu seterusnya. Itulah mengapa saya bilang dia entertainer sejati, karena dia bisa memaksimalkan potensi yang ia miliki. Dan sekali lagi saya kagum dengannya.

Hal lainnya yang membuat saya kagum adalah dia seorang yang sangat cinta terhadap negaranya, dia sering bilang bahwa ada dua jenis pemuda : 1. Pemuda yang menuntut perubahan, dan 2. Pemuda yang menciptakan perubahan. Pilih sendiri kamu termasuk pemuda yang mana. Kalau dulu mungkin saya adalah pemuda yang menuntut perubahan, selalu mengeluh ketika apa yang terjadi di negara ini tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, tapi hari ini saya ingin menjadi pemuda yang kedua, menciptakan perubahan. Tidak langsung besar memang, karena lagi-lagi Pandji sering berkata, sesuatu yang besar pasti diawali dengan sesuatu yang kecil, maka saya memilih untuk menyebarkan semangat yang ditularkan Pandji kepada orang-orang terdekat saya. Memang tidak langsung mengahsilkan apapun, tapi saya percaya dengan semangat kita bisa bangkit untuk bersama-sama menciptakan perubahan :)

Saking seringnya saya ngomongin tentang Pandji, tentang semangat nasionalismenya, tentang apapun yang berhubungan dengan Pandji, maka tidak heran banyak yang tanya : kenapa sih suka banget sama Pandji? Apa istimewanya Pandji? kadang saya suka bingung jawabnya, karena banyak hal yang saya suka dari dia. Maka dari itu lebih baik saya tulis saja disini, sehingga kalau besok ada yang tanya lagi, maka orang itu akan saya suruh baca saja tulisan ini :p. Sebenarnya dari beberapa orang itu ada juga yang sudah mulai mengerti dan bahkan mulai ikut terprovokasi dengan pemikiran-pemikiran Pandji. Saya seringkali merasa senang dan tersenyum ketika teman saya pun akhirnya ikut tertular semangat Pandji. :) Saya berharap semakin banyak orang tahu tentang Pandji, maka semakin banyak pula yang tertular semangatnya, dan dengan begitu bisa sama-sama menciptakan perubahan bagi negara ini.

Saya tadi baru saja pulang dari peluncuran E-book nya Pandji di EX, dan berkesempatan untuk mendowload (lebih tepatnya nge-save ke flashdisk) e-book nya Pandji yang berjudul NASIONAL.IS.ME (bisa di dowload tanggal 1 Mei di blognya Pandji). Di e-book nya tertulis dengan jelas mengenai keindahan INDONESIA, dan mengapa kita perlu optimis dengan negara ini. Memang saya belum selesai membacanya, saya baru selesai sampai kota-kota yang pernah di kunjungi Pandji. Beruntung Pandji bisa keliling Indonesia, dan mengenal lebih jauh kekayaan bangsa ini. Tapi walaupun begitu saya juga merasa beruntung karena bisa menikmati pengalaman Pandji walau hanya melalui tulisannya.

Di e-booknya, Pandji menceritakan kota-kota yang pernah dikunjunginya beserta kelebihan dari kota-kota tersebut. Mulai dari Bandung, sampai ke Papua. Dengan membaca e-book nya Pandji, saya semakin mengenal kekayaan yang dimiliki bangsa ini, dan berdoa agar suatu saat saya juga berkesempatan mengunjungi kota-kota di seluruh INDONESIA, karena sejauh ini kota yang pernah saya kunjungi adalah Jogja (4tahun tinggal di Jogja), dan Jakarta (hampir 2 tahun), selain dari Balikpapan yang memang kota kelahiran saya, juga Solo, Semarang, Cilacap, dan Bandung (kalau yang ini hanya untuk jalan-jalan).
Semoga semangat yang ditularkan Pandji ini bisa selalu menginspirasi saya untuk senantiasa melakukan hal-hal terkecil sekalipun untuk bangsa ini. Terimakasih Pandji yang telah memberikan inspirasi untuk saya, dan untuk anak muda di negara ini. Saya kagum dengan mu :)



4

23 March 2010

Yup! per 5 April ini saya sudah tidak lagi bekerja di perwakilan Harian Jogja Jakarta, saya memutuskan untuk resign, karena setelah dipikir-pikir ada hal yang akhir-akhir ini membuat saya sudah tidak lagi merasa nyaman. Saya cinta pekerjaan saya, lingkungan kantor saya, teman-teman, terutama sahabat dekat saya selama kurang lebih setahun ini (Indah, Anna, Edith). Tapi, ada satu hal yang paling krusial yang membuat saya sudah tidak tahan lagi untuk menjadi perwakilan satu-satunya di kota ini, yang pasti saya tidak bisa sebutkan disini :)
Yang jelas, selama kurang lebih satu tahun setengah menjadi perwakilan di kota ini, saya belajar banyak hal, yang Insya Allah bisa menjadi modal saya untuk terus melangkah maju.
10

10 March 2010

Postingan ini saya buat lebih karena ingin menjawab pertanyaan beberapa teman saya, khususnya teman di kampung halaman saya, yang seringkali bertanya kenapa mau hidup dan kerja di Jakarta. Jakarta yang katanya sumpek, macet, polusi, dsb, gak nyaman untuk ditinggalin.

Terkadang saya pun bingung harus bagaimana menjelaskannya, dan kadang saya pun sering berpikir iya yah kenapa saya mau hidup di kota yang berteman akrab sekali dengan macet ini. Toh, hidup di kampung halaman saya, Balikpapan, mungkin akan jauh lebih enak, tidak macet, kemana-mana dekat, tidak perlu lari-lari mengejar bis atau angkutan kota, tidak perlu menghirup polusi, dsb. Tapi sekali lagi, ini pilihan saya. Saya merasa lebih tertantang tinggal disini, saya seolah dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup itu ya begini, butuh perjuangan. Bukan berarti hidup di Balikpapan tidak ada perjuangannya ya, tetap ada, tapi mungkin takarannya yang beda.

Okey, saya tidak akan membanding-bandingkan dua kota yang memang sudah beda. Saat ini saya hanya ingin berbagi kenapa saya memilih Jakarta. Terus terang, saya belajar banyak dari kota ini, termasuk diantaranya adalah belajar mengendalikan emosi. Ya, hidup di Jakarta, rawan terkena penyakit 'emosi tingkat tinggi' ataupun 'emosi jiwa', bagaimana tidak, kalau sudah siang, diantara terik matahari dan polusi yang ditambah macet, semua orang tampaknya menjadi penguasa jalan. Motor, mobil , bis, metromini, busway, tumplek blek di jalan. Penuh sesak, bahkan pejalan kaki seolah tak dikasih ruang untuk berjalan, karena trotoarnya di pakai motor. Jalur busway tidak lagi menjadi hak pakai busway, karena kendaraan pribadi, bahkan meteromini pun ikut dalam jalur busway. Suara klakson, yang takhenti-hentinya berbunyi menambah kebisingan kota ini. Tapi disinilah saya belajar, belajar menahan emosi, belajar mengendalikan amarah, dan belajar toleransi.

Selain itu, saya juga belajar selalu mensyukuri hidup, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang di kasih Tuhan ke saya. Karena kalau saya melihat ke bawah, saya yakin masih banyak saudara-saudara saya yang hidupnya masih kurang.

Hal lain yang membuat saya jatuh cinta pada kota ini adalah banyaknya orang-orang yang penuh inspirasi, sebut saja Pandji dan Yoris Sebastian, dua dari sekian banyak nama lainnya yang juga penuh inspirasi. Saya belajar banyak dari mereka. Selain itu karena saya pecinta film, maka dikota ini juga saya bisa dengan cepat meng-up date film-film terbaru. Nonton murah pun masih ada, datang saja ke TIM, hari biasa masih bisa nonton dengan 10ribu rupiah :)

Di kota ini juga saya bisa puas menikmati siaran radio yang berkualitas, Hard Rock atau Cosmopolitan yang biasanya menjadi alternatif pilihan saya. Tentunya masih banyak lagi radio lainnya yang bisa dijadikan pilihan, sesuai selera. FYI karena HardRock FM lah saya jadi tau bahwa Pandji bukan hanya sekedar presenter, dan penyiar, tapi lebih dari itu :) (upss maaf saya memang mengidolakan dia, karena pemikiran2nya yang inspiratif).

Ummm apalagi ya yang buat saya memilih Jakarta ? oh ya, karena saya ingin membuktikan kepada diri saya sendiri bahwa Jakarta tidak sejahat yang sering orang katakan kepada saya. Kurang lebihnya sih begitu, saya ingin membuktikan ke diri saya, bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama ada usaha dan doa, kalau orang lain mampu bertahan di kota sekeras ini, kenapa saya tidak. :)

Sebenarnya ada keinginan untuk kembali ke kampung halaman, dan ikut membangun. Tapi mungkin suatu saat, ketika saya sudah punya 'modal' yang cukup untuk ikut membangun kota saya tercinta, Balikpapan :)
2

02 March 2010


Pertama kali tahu film ini dari pembicaraan orang-orang di twitter. Dari awal sudah tertarik waktu baca review salah seorang blogger, tapi gak lantas nonton, karena setelah dicek hanya maen di Blitz, dan kebetulan saat itu lagi gak ada duit :)

Sebenernya agak telat juga sih, karena film ini kalo gak salah udah diputer sejak Januari, tapi baru bisa nonton awal maret, dengan perjuangan yang sungguh sangat berat *lebay* kejebak macet, plus kehabisan tiket nonton yang jam 8, dan tetep memutuskan nonton di jam 10 malam*nekat*

Saya tidak akan mereview panjang lebar tentang film ini karena sudah banyak temen2 blogger lainnya yang mereview. Dari film ini saya cuma teringat sebuah quote yang ditulis Pandji di albumnya yang kedua "KNOW YOUR PASSION AND GO FOR IT", yup kira2 begitulah pesan yang ingin disampaikan dari film ini, walaupun masih banyak pesan lainnya, karena memang film ini sarat akan pesan.

Film ini menurut saya berhasil memainkan emosi penonton, perpindahan cerita dari sedih ke seneng, ke sedih lagi lalu ke lucu, sangat baik sekali. Alur yang maju mundur pun tidak membuat penonton menjadi bingung, malah merupakan satu kesatuan dari inti cerita yang ingin disampaikan. Film ini juga menyentil sistem pendidikan yang ada di India (termasuk Indonesia mungkin). Untuk sebuah film yang bagus, tidak sayang ketika harus membuang uang 50ribu, dan bahkan saya ingin nonton lagi, dan berniat membeli DVD aslinya jika sudah keluar.

Oh ya karena ini film India, maka beberapa teman saya ketika saya ajak nonton selalu terucap kalimat ini : Hah nonton film India di Bioskop? gak salah tuh?

Hmmm kenapa sudah underestimate, padahal belum nonton, bahkan tau ceritanya saja tidak. Ini juga merupakan pelajaran buat saya, underestimate terhadap sesuatu yang bahkan kita tidak tahu jelas (hanya karena stereotype) sungguh sangat tidak adil. So, buat yang mau nonton, khususnya yang di Jakarta, masih main kok di Blitz Pacific Place, dan temukan banyak hal yang sangat inspiratif melalui film ini, sleain dari tari2an dan lagu khas India, tapi tidak banyak kok. :)
1

Author

BTemplates.com

Checkpagerank.net